" Appreciate the food you eat, appreciate the chef, appreciate everything you can eat for this life"
Saya yang lahir di keluarga berdarah Tionghoa diajarkan sejak kecil untuk selalu menghabiskan makanan yang telah diberikan di piring saya. Pada saat kecil, karena dibayang-bayangi dengan kata-kata " Nanti kalau sudah besar, kalau makanannya ga dihabiskan bisa jerawatan loh pasangannya." Yang pada saat itu, saya dengan bodohnya yah, iya iya saja. Padahal kalau dipikir sekarang: " Apa nyambungnya juga antara makanan yang tidak habis kita makan dengan muka pasangan kita?" Tapi ternyata kebiasaan makan inilah yang selalu saya ingat sampai saya besar.
Hal ini terjadi pula ketika saya sempat di Taiwan dan bertemu banyak orang Jepang yang juga mengajarkan budaya yang diajarkan kepada saya sejak saya masih kecil. Orang Jepang sendiri tidak pernah membuang-buang makanan, karena menurut mereka beras itu adalah air mata petani. Ketika beras/ nasi yang kita makan dibuang, maka petani-petani akan nangis. Sempat suatu hari, di salah satu restoran Jepang saya makan bersama teman saya ini. Namun, daya tampung perut saya sudah penuh dan tidak mampu makan nasi lagi. Saya pun dengan berat hati menyisakan makanan, walaupun hati saya tidak ingin dan merasa sangat berdosa. Namun, salah satu teman Jepang saya ini ternyata menawarkan diri untuk membantu saya memakan nasi saya. Dia sendiri memiliki prinsip tidak pernah menyisakan makanan, meskipun itu enak maupun tidak enak. Saya pun merasa sangat tertolong berkat dia. At least, nasi saya tidak harus dibuang ke tong sampah. Kebetulan teman saya ini juga dia selalu membantu menghabiskan jatah nasi adik-adiknya apabila tidak habis.
Pada dasarnya prinsip saya, saya enggan untuk menyisakan makanan. Namun, terkadang hal ini dianggap sepele oleh masyarakat kita. Saya paling sebal kalau ke kondangan pesta pernikahan teman, banyak tersisa makanan di piring dan begitu sudah selesai dimakan, digeletakkan begitu saja di kontainer piring bekas. Miris rasanya melihat hal ini. Mungkin bagi mereka, makanan itu boleh diambil sebanyak-banyaknya jadi mereka berpikir terserah mau dimakan habis atau tidak. Padahal menurut saya, justru diberikan kebebasan untuk mengambil makanan sepuasnya agar tidak mengambil makanan berlebihan. Terkadang orang suka kalap ketika mengambil makanan, tanpa tahu batas perut sendiri. Dan ketika sudah dimakan setengah dan merasa kenyang, mereka dengan seenaknya membuang makanan itu. Saya sendiri selalu berprinsip, kalau kita tidak tahu makanan yang akan kita makan itu enak atau tidak, ambillah sedikit terlebih dahulu. Ingat, jangan serakah! Toh, kalau sudah habis dan ternyata enak, kita bisa mengambilnya lagi kok.
Ingat, usahakan dan jangan pernah membuang makanan yang disajikan atau Anda ambil di piring Anda. Karena tanpa kita sadari, orang yang sudah memasaknya dengan susah payah akan menangis melihat piring penuh makanan yang sudah dimasak dengan susah payah dibuang begitu saja. Apabila Anda tidak mampu menghabiskannya, cobalah untuk membaginya dengan teman Anda.
Because, food is so important. There're still a lot of our friends in the other world can't eat good food like us. SO, please appreciate your life and the food you can eat... Because there maybe sometimes you can't eat good food like now... :)
by : siQa
No comments:
Post a Comment